Image by Freepik
Indonesia sedang mengalami krisis keamanan dan privasi data. Laporan dari Surfshark menemukan adanya 12,7 juta akun di Indonesia yang terdampak oleh kebocoran data pribadi. Itu baru pada kuartal ketiga tahun 2022.
Tingginya angka ini bahkan menempatkan Indonesia sebagai negara dengan jumlah kasus kebocoran data terbanyak ketiga di dunia dan mendorong pengesahan UU PDP. Agar bisa mematuhi hukum tersebut, simak apa saja dampak kebocoran data bagi bisnis dan cara mencegahnya di sini.
Kebocoran Data Pribadi Adalah…
Pada dasarnya, data breach atau kebocoran data pribadi adalah peristiwa tersebarnya informasi sensitif dan data rahasia ke pihak luar. Hal ini umumnya disebabkan oleh seorang peretas yang berhasil mendapatkan akses log in. Atau, bisa juga mereka mampu menemukan celah eksploitasi dari sistem keamanan sebuah perusahaan melalui berbagai metode. Beberapa di antaranya adalah manipulasi emosi korban (social engineering), penggunaan malware, atau kecerobohan manusia (human error).
Baca Juga: Webinar Mengukur Potensi Gangguan dalam Supply Chain
Dampak Kebocoran Data Pribadi pada Bisnis
Kasus kebocoran data pribadi tidak hanya merugikan pengguna individu, tapi juga keseluruhan kondisi sebuah bisnis melalui dampak-dampak berikut:
Kerugian finansial besar
Terkadang, peretas tidak akan langsung menyebarkan informasi sensitif pelanggan Anda ke pihak eksternal. Mereka biasanya berusaha supaya pemilik usaha mau memenuhi permintaan pelaku, seperti membayar uang tebusan. Jika begini, pemilik usaha akan mengalami kerugian yang cukup signifikan karena umumnya pelaku kejahatan tidak akan meminta jumlah uang yang sedikit. Belum lagi mereka juga masih harus membayar denda administratif per ketentuan UU PDP.
Berkurangnya kepercayaan pelanggan
Adanya celah keamanan pada infrastruktur penyimpanan data pribadi mereka bisa berpengaruh pada reputasi bisnis Anda di mata pelanggan. Menurut hasil survei yang dilakukan oleh Salesforce, 84% pelanggan di berbagai negara akan lebih setia dengan bisnis yang mampu melindungi data mereka. Dengan kata lain, kasus kebocoran data pribadi pelanggan akan menurunkan kepercayaan mereka pada perusahaan Anda.
Terhambatnya operasional bisnis
Kebocoran data pribadi juga berdampak pada produktivitas bisnis. Tanpa data penting yang dibutuhkan untuk tugas tertentu, pegawai Anda tidak dapat melaksanakan kewajiban mereka. Selain itu, semua tim di perusahaan akan memfokuskan waktu dan energi mereka untuk memulihkan efek buruk dari kebocoran data dan menutup celah keamanan.
Risiko penipuan
Pelaku kriminal dapat menggunakan informasi sensitif yang diperoleh dari kasus kebocoran data pribadi untuk menipu banyak orang, mulai dari pengguna Anda sampai semua personel bisnis Anda. Sebab, pelaku tersebut dapat melewati proses verifikasi keamanan untuk mengakses uang yang Anda simpan di rekening pribadi maupun perusahaan, sehingga kerugiannya juga akan lebih besar.
Baca Juga: Tanda Tangan Digital, Bagaimana Kekuatan Hukumnya di Indonesia?
Cara Menghindari Kebocoran Data Pribadi Pelanggan
Tidak perlu khawatir, Anda bisa mencegah efek buruk data breach dengan berbagai cara menghindari kebocoran data pribadi. Mari kita pelajari selengkapnya di bawah ini:
Evaluasi risiko layanan pihak ketiga
Untuk mencuri data pribadi yang tersimpan dalam database perusahaan, tidak menutup kemungkinan pelaku kriminal akan memanfaatkan celah eksploitasi dari aplikasi yang digunakan vendor pihak ketiga. Sebagai langkah pencegahan, pastikan Anda selalu mengecek langkah-langkah perlindungan data pribadi yang diambil oleh semua vendor mitra secara rutin dan kesesuaiannya dengan standar keamanan terkini.
Pantau semua jaringan perusahaan
Karena kasus kebocoran data pribadi terjadi melalui jaringan internet dan intranet, Anda perlu memeriksa keamanan semua jaringan perusahaan, baik yang terhubung ke internet maupun tidak. Dengan demikian, Anda bisa mengidentifikasi aktivitas yang mencurigakan dan mencegahnya sebelum terjadi dampak buruk yang lebih parah.
Gunakan enkripsi data
Pelaku kejahatan siber tidak bisa memanfaatkan data yang sudah terenkripsi, atau data yang isi informasinya sudah tersamarkan dengan kode tertentu. Oleh sebab itu, Anda harus menggunakan teknologi enkripsi data terkini untuk mengamankan informasi sensitif seperti username, password, alamat, detail perbankan, dan lain-lain.
Perbarui izin akses secara berkala
Tidak menutup kemungkinan kasus kebocoran data pribadi disebabkan oleh oknum pegawai yang seharusnya sudah tidak mendapatkan akses ke informasi rahasia. Jadi, untuk mencegah risiko ini, jangan lupa untuk selalu mengecek siapa saja yang memiliki akses ke data sensitif. Tarik izin personel yang sudah tidak bekerja dengan Anda lagi.
Kebocoran data pribadi sangat merugikan bisnis dari segi reputasi hingga keuntungan. Oleh sebab itu, Anda perlu menerapkan cara menghindari kebocoran data dengan tepat. Selain keempat tips di atas, Anda juga bisa menggunakan sistem terpadu untuk mengelola proses bisnis Anda yang keamananya sudah terjamin, seperti Odoo.
Sistem ERP ini selalu mengedepankan keamanan data dengan teknologi enkripsi password terbaru, penggunaan dedicated database untuk penyimpanan informasi penting, serta pemberian izin akses ke setiap personel oleh administrator. Tertarik dengan manfaat Odoo yang lainnya? Konsultasi langsung dengan tim ahli kami terkait penggunaan Odoo ERP yang tepat untuk bisnis Anda melalui WhatsApp.