Perusahaan dalam bidang perdagangan dan pabrikasi ( manufaktur ) bisa dipastikan, 95% punya gudang. Entah hanya untuk menyimpan persediaan barang dagangan atau bahan baku dan barang siap dijual untuk perusahan pabrikasi.
Intinya, yang namanya gudang, bagaimanapun ada. Bahkan kadang, perusahaan jasa, semisal jasa pengiriman, mempunyai beragam gudang ( sering disebut dengan depo ) untuk menyimpan beragam barang kiriman yang dalam tanggung jawab mereka.
Saat awal usaha mulai berdiri, mungkin ukuran dan kerumitan mengelola apapun yang ada digudang bukan merupakan masalah besar. Sekedar catatan sederhana pada sebuah buku untuk mencatat jumlah keluar dan masuk serta dari siapa sudah mencukupi. Namun seiring dengan majunya usaha yang dijalankan, biasanya mulai timbul masalah semisal :
- Kerepotan administrasi gudang. Staff mulai kebingungan mengelola administrasi gudang. Biasanya pada tahap ini, sebuah perusahaan dagang mulai memperbesar ukuran gudangnya , atau jika pada perusahaan pabrikasi, mulai menata, mana gudang untuk bahan baku, gudang untuk bahan setengah jadi ( WIP = Work In Progress ) dan gudang khusus untuk barang siap dijual
- Perhitungan Nilai . Meskipun secara aturan pajak mengakui FIFO dan Average sebagai tehnik penilaian, jika sudah makin besar dan trasaksi makin sering, maka dipastikan perhitungan secara manual akan kewalahan dan berpotensi untuk terjadi kesalahan hitung
- Manajemen Persediaan . sering disebut dalam buku text kuliah Manajemen Persediaan ini menjadi topik tersendiri. Namun jika mengacu kepada buku Manajemen Keuangan Teori dan Aplikasi Edisi 4 – Dr. R. Agus Sartono, M.B.A (2014: 451 – 456) akan ada beberapa hal penting terkait manajemen persediaan yaitu :
- Sistem Komputerisasi. Jika point satu dan dua diatas sudah ditemui, maka disarankan mulai memikirkan komputerisasi untuk sistem pergudangan.
- Persediaan Just-In-Time. Salah satu keunggulan dengan komputerisasi adalah, penerapan manajemen persediaan secara Just-In-Time. Jadi hanya pesan yang dibutuhkan, dan dikirim pada saat dibutuhkan, sesuai dengan luas gudang yang dimiliki. Hal ini tentu bisa menekan ongkos produksi dan pengendalian yang lebih baik.
- Sistem pengendalian ABC. Ini tehnik yang rumit, membagi barang-barang kita dalam beberapa kategori, semisal kategori A adalah barang yang cukup mahal dan bernilai , sehingga perlu diawasi dengan seksama. Kategori B , biasanya adalah barang-barang yang sering dipergunakan. Harus dijaga agar selalu tersedia. Kategori C biasanya harganya tidak terlalu mahal, namun harus tersedia.
Bagaimana dengan artikel kita mengenai Manajemen Gudang? Kita lanjut ya.
Nah, dengan semua hal diatas, tentu kita memerlukan perangkat lunak yang mumpuni. Acumatica adalah salah satunya. Dimana bukan hanya sekedar akuntansi, namun juga meliputi pergudangan, perhitungan produksi , Aktiva Tetap ( Fixed Asset ) serta tentu saja penjualan baik secara online maupun off-line. Karena Acumatica adalah sebuah perangkat lunak ERP ( Apa itu ERP ) dan juga mampu menangani hal – hal terkait persediaan yang lebih rumit semisal Fungsi dari Sistem Warehouse.
Manajemen PT Sun Artha Putra Mandiri selaku mitra resmi ( Official Gold Partner ) dari Acumatica di Indonesia telah hadir di Surabaya.
Anda bisa menghubungi kami untuk mendapatkan informasi lebih lanjut sesuai lokasi usaha Anda ya:
Surabaya: 08884900250
Jakarta: 081586902500
Dan jangan lupa mampir ke artikel kami yang lain seperti: WFH dan Tips tetap Profesional.