Industri otomotif di Indonesia telah menjadi kekuatan ekonomi yang cukup signifikan dalam beberapa dekade terakhir. Laporan terbaru menunjukkan bahwa sektor ini menghasilkan miliaran Rupiah setiap tahunnya. Itu berarti, industri otomotif tidak hanya menyumbang pendapatan negara, melainkan juga menciptakan lapangan pekerjaan dan mendorong inovasi. Meskipun industri ini menawarkan peluang luar biasa, ada sejumlah risiko yang harus Anda perhatikan ketika akan menggeluti bisnis di bidang ini. Berikut penjelasan selengkapnya mengenai manajemen risiko!
Risiko Industri Otomotif di Indonesia
Ada tiga risiko yang mungkin akan Anda temui selama menjalankan bisnis di bidang ini. Simak ketiganya pada poin berikut, sebelum beranjak ke proses manajemen risiko!
1. Rantai pasokan yang fluktuatif
Rantai pasok pada industri otomotif global itu sangat rumit. Pasalnya, sebuah kendaraan bisa terdiri dari ribuan komponen yang diproduksi di negara berbeda. Ketika salah satu pemasok mengalami gangguan atau keterlambatan, hal tersebut bisa berdampak pada produksi kendaraan secara keseluruhan.
Dalam beberapa kasus, kekurangan satu komponen kunci bisa menunda pengiriman kendaraan selama berbulan-bulan. Selain itu, masih ada lagi risiko seperti perubahan tarif, kebijakan perdagangan, atau krisis geopolitik di negara-negara terlibat yang juga bisa memengaruhi rantai pasokan dengan drastis.
2. Perkembangan teknologi dan standar keamanan
Kendaraan modern kini bisa dibilang seperti komputer beroda daripada mesin tradisional biasa. Pasalnya, kendaraan kini bisa ditautkan dengan smartphone Anda melalui sebuah aplikasi, sehingga nantinya data mengenai kondisi kendaraan Anda bisa ditampilkan di sana. Anda pun tidak perlu melihat secara manual ke setiap komponen kendaraan. Dengan berbagai fitur canggih tersebut, tentunya standar keamanan kendaran harus ditingkatkan. Risikonya, jika produsen tidak mematuhi standar keamanan yang ketat, Anda mungkin menghadapi tuntutan hukum, denda, dan sebagainya.
3. Kompetisi harga pasar
Tumbuhnya industri otomotif tentunya juga menumbuhkan kompetisi di bidang ini. Hal itu berarti bahwa produsen kini harus berjuang untuk menawarkan fitur terbaik dengan harga yang kompetitif, sehingga pelanggan mau memilih produk buatan Anda. Di sisi lain, menekan harga terlalu rendah dapat mengurangi margin keuntungan dan menyebabkan penurunan kualitas atau fitur-fitur keamanan.
Tips Proses Manajemen Risiko untuk Industri Otomotif
Nah, untuk menanggulangi seluruh risiko di industri otomotif tersebut, Anda perlu tahu beberapa tips manajemen risiko yang tepat seperti pada poin-poin berikut.
1. Tentukan tujuan yang strategis
Tips pertama yang mesti Anda lakukan ketika menghadapi risiko dalam berbisnis adalah memahami apa yang Anda coba capai. Apakah bisnis Anda berusaha mempertahankan reputasi, meningkatkan pangsa pasar, atau memastikan keamanan pelanggan? Tujuan ini akan menjadi penuntun Anda dalam menjalankan strategi manajemen risiko.
2. Buat KPI yang spesifik dan mudah diukur
Key Performance Indicator (KPI) yang jelas merupakan hal terpenting dalam bisnis. Dengan tolok ukur ini, perusahaan dapat memantau, apakah strategi manajemen risiko telah dijalankan secara efektif. Misalnya, jika tujuannya adalah mengurangi cacat produksi, KPI mungkin termasuk jumlah cacat yang ditemukan selama inspeksi kualitas.
3. Identifikasi risiko yang sering terjadi
Saat menjalankan bisnis apa pun, mengidentifikasi risiko yang akan terjadi kemudian hari adalah hal yang sangat penting. Bahkan, tahapan ini mungkin perlu Anda lakukan di awal ketika sedang merencanakan bisnis. Dengan memahami risiko-risiko yang mungkin terjadi, Anda dapat menyiapkan beberapa rencana lain sebagai gantinya.
4. Buat kategori risiko
Tidak semua risiko memiliki level atau tingkat keseriusan yang sama. Beberapa mungkin memiliki dampak besar, tetapi sebagian lainnya mungkin hanya berdampak sedikit pada bisnis Anda. Untuk itu, cobalah untuk membuat kategori risiko berdasarkan probabilitas dan dampaknya, sehingga Anda dapat menentukan mana fokus yang harus didahulukan.
5. Awasi dan laporkan kejadian berisiko
Membuat sistem pelaporan secara rutin setiap terjadi risiko memungkinkan perusahaan untuk menangkap dan merespons insiden di masa yang akan datang dengan lebih cepat. Hal ini meminimalkan kerugian dan memastikan bahwa masalah yang sama tidak akan terjadi lagi di masa depan.
Manajemen risiko bukanlah tugas yang mudah, terutama dalam industri yang kompleks dan cepat berubah seperti otomotif. Namun, dengan teknologi yang tepat, seperti BEAM Enterprise Maintenance & Asset Management System dari Sunartha, Anda bisa mengelola inventaris jadi lebih mudah dan efisien.Teknologi ini memungkinkan perusahaan untuk mengontrol aset, memantau risiko, bahkan mencatat transaksi secara real-time. Untuk mengetahui lebih lanjut, hubungi tim Sunartha melalui WhatsApp di sini. Jangan biarkan risiko menghalangi kesuksesan Anda berbisnis di industri otomotif dan manfaatkan bantuan Sunartha untuk mencapai hal itu!