Dunia bisnis terus mengalami perkembangan yang pesat, terlebih sejak memasuki era revolusi industri 4.0. Hal ini dapat terjadi berkat adanya komunikasi yang efektif antar-divisi dalam sebuah perusahaan. Supaya bisa meraih kesuksesan, setiap divisi dalam perusahaan harus mampu berkolaborasi dan berbagi informasi dengan lancar. Namun, sering kali silo adalah budaya kerja yang menghambat hal ini. Apakah itu dan bagaimana dampaknya? Simak penjelasan berikut sehingga Anda juga tahu bagaimana cara mengatasinya!
Apa Itu Silo dalam Bisnis?
Dalam bisnis, silo adalah ketika setiap divisi atau departemen bekerja secara mandiri, sehingga jarang berkomunikasi atau berkolaborasi dengan divisi lainnya. Ini sering terjadi apabila dalam perusahaan tersebut terdapat kesan eksklusivitas dan kurang rasa percaya antar-divisi. Contohnya, departemen pemasaran mungkin memiliki informasi yang berguna bagi departemen penjualan, tetapi informasi itu tidak dibagikan karena kedua divisi tersebut bekerja dalam bubble-nya masing-masing.
4 Dampak Silo Mentality dalam Perusahaan
Meski terkesan fokus pada tanggung jawab dan tugas masing-masing, silo mentality ini ternyata punya dampak yang kurang baik bagi perusahan. Berikut penjelasan lengkapnya.
1. Berkurangnya produktivitas kerja
Ketika tim bekerja dalam sistem yang terisolasi satu sama lain, kolaborasi yang diperlukan untuk menyelesaikan tugas-tugas tertentu bisa terhambat. Misalnya, kerja marketing umumnya akan sangat berhubungan dengan divisi finance. Tapi, ketika tidak ada keterbukaan antar-divisi tersebut, hasilnya produktivitas bisnis bisa menurun karena kurangnya efisiensi.
2. Terhambatnya komunikasi antartim
Silo biasanya mengakibatkan komunikasi yang buruk antar-tim dalam perusahaan Anda. Informasi penting sering kali hanya dimiliki oleh satu divisi saja, sedangkan divisi lain yang juga berkaitan tidak tahu apa yang terjadi atau dibutuhkan. Hal-hal semacam ini tentunya memengaruhi performa perusahaan dan pendapatan bisnis.
3. Menghambat inovasi
Inovasi sering kali muncul saat ada proses kolaborasi dari beberapa departemen sekaligus. Sebab, proses tersebut memungkinkan terjadinya pertukaran pikiran dan setiap manusia pasti punya sudut pandang yang unik. Maka, ketika divisi dalam perusahaan bekerja dengan silo mentality peluang untuk menghasilkan ide-ide baru dan inovasi akan berkurang.
4. Kesulitan mencapai KPI
Key Performance Indicators (KPI) adalah tolok ukur yang mesti dimiliki setiap perusahaan, bahkan mungkin setiap divisi. Pencapaian KPI perusahaan inilah yang kemungkinan akan sulit dicapai ketika tim tidak berkolaborasi satu sama lain. Dampaknya, kinerja perusahaan dapat terhambat dan memicu rasa ketidakpuasan dalam diri pelanggan.
Cara Mengatasi Budaya Kerja Silo di Perusahaan
Mengatasi budaya kerja silo bukanlah tugas yang mudah, tetapi dengan strategi yang tepat, perusahaan dapat menghindari atau mengurangi dampak negatifnya. Ini dia cara-caranya!
1. Tetapkan visi dan tujuan bersama
Visi misi adalah hal yang sangat penting bagi organisasi maupun perusahaan. Pasalnya, hal ini akan membantu semua tim memahami tujuan akhir perusahaan. Selain itu, setiap anggota divisi juga pastinya akan merasa lebih termotivasi untuk bekerja sama ketika ada goals yang jelas di awal.
2. Berikan insentif bagi pegawai
Supaya Anda mampu mendorong kolaborasi antar tim, coba berikan insentif kepada pegawai yang berkontribusi dalam pemecahan masalah lintas departemen. Insentif ini tidak hanya berwujud uang tunai saja, melainkan juga bisa berupa penghargaan, pengakuan, atau bahkan kenaikan jabatan.
3. Dukung interaksi antartim
Tidak hanya memacu semangat dalam diri setiap anggota divisi perusahaan, fasilitas yang mendukung interaksi antartim juga penting untuk dikembangkan. Maka dari itu, gunakan alat komunikasi yang efektif, lakukan pelatihan pada seluruh divisi perusahaan, sehingga dinding-dinding pembatas antar-tim bisa terpecahkan.
4. Libatkan pegawai secara aktif
Mendengarkan masukan dan ide-ide dari seluruh tim adalah kunci untuk mengatasi silo mentality. Tindakan semacam ini akan membuat karyawan perusahaan Anda merasa bahwa kontribusi mereka dihargai. Di sisi lain, Anda juga akan mendapatkan banyak insights dari berbagai sudut pandang.
Salah satu kunci utama dalam pencegahan budaya kerja silo adalah transparansi data. Untuk membantu perusahaan Anda mencapai tingkat transparansi yang dibutuhkan, teknologi seperti Business Central Microsoft Dynamics 365 dari Sunartha dapat menjadi solusi yang tepat.Dengan teknologi ini, Anda dapat mengintegrasikan data dari berbagai departemen sehingga bisa membantu proses pengambilan keputusan. Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi website Sunartha atau hubungi tim kami melalui nomor WhatsApp ini!