6 Ciri Startup, Perusahaan yang Digandrungi Milenial
Selama ini, startup selalu identik dengan generasi milenial. Startup disebut-sebut sebagai perusahaan yang menjadi tujuan milenial untuk meniti karier. Namun, sebenarnya seperti apa ciri startup itu sendiri? Apa perbedaannya dari perusahaan konvensional pada umumnya? Untuk menjawab pertanyaan tersebut, mari simak penjelasan berikut ini!
Apa itu startup?
Startup adalah sebuah istilah yang digunakan untuk menyebut perusahaan rintisan. Disebut rintisan karena startup sendiri merupakan perusahaan yang belum terlalu lama berjalan dan masih dalam tahap pengembangan. Kebanyakan perusahaan startup bahkan masih mengonsep market yang tepat. Sebab, biasanya produk yang ditawarkan startup sendiri merupakan sebuah inovasi baru dan belum diketahui peminat pastinya.
Oleh karenanya, terkadang startup juga digunakan untuk menyebut suatu fase dalam pembentukan perusahaan. Startup merupakan fase pertama dalam pembentukan perusahaan. Pada fase tersebut, perusahaan baru berdiri dan mengembangkan produk yang akan ditawarkan kepada pasar.
Baca juga: Kenali ERP dan 5 Cara Memilih Sistem ERP yang Tepat untuk Perusahaan Anda
Ciri-ciri startup
Untuk membedakan antara startup dengan perusahaan konvensional sebenarnya tidak sulit. Ini karena ciri startup sendiri dapat dikenali dengan mudah dan sangat berbeda dari perusahaan pada umumnya. Berikut adalah beberapa ciri startup yang sering ditemukan di Indonesia.
Berusia kurang dari tiga tahun
Ciri startup yang pertama adalah usia perusahaannya. Usia startup umumnya sangat muda, kebanyakan bahkan berusia di bawah tiga tahun. Hal ini berbeda dari perusahaan konvensional, terutama yang sudah bonafit. Biasanya, perusahaan bonafit memiliki sejarah panjang dan masih bertahan hingga masa sekarang.
Baca juga: 5 Benefits of Cloud ERP to Improve Supply Chain Performance
Sedang dalam tahap perkembangan
Berikutnya, startup juga sedang dalam tahap perkembangan. Baik itu dari segi produk yang ditawarkan, konsep pemasaran, pembangunan infrastruktur, bahkan alur administrasinya. Jika diperhatikan, startup terlihat belum memiliki beberapa kelengkapan dan memang sedang dalam tahap persiapan.
Jika dibandingkan dengan perusahaan konvensional, hal ini jelas jauh berbeda. Perusahaan konvensional besar sudah memiliki konsep yang jelas baik dari produk maupun metode pemasaran. Apabila terdapat pengembangan, biasanya karena perusahaan tersebut memang sedang melakukan inovasi atau ekspansi.
Akrab dengan teknologi
Ciri startup yang satu ini sekaligus menjadi keunggulannya, yaitu pemanfaatan teknologi. Dibandingkan dengan perusahaan konvensional, umumnya startup menerapkan pemanfaatan teknologi yang baik. Pemanfaatan teknologi ini dilakukan untuk menutup kekurangan startup.
Pemanfaatan teknologi yang dilakukan startup sangat variatif bentuknya. Ada yang berupa penggunaan gadget terbaru, mesin produksi canggih, hingga memanfaatkan aplikasi produktivitas. Salah satunya adalah penggunaan aplikasi Acumatica untuk merancang ERP (Enterprise Resource Plan) atau sistem pengelolaan sumber daya perusahaan.
Baca juga: 6 Manfaat ERP untuk Perusahaan Startup
Menghasilkan produk aplikasi digital
Ciri lain yang dimiliki perusahaan startup bisa dilihat dari produknya. Kebanyakan startup yang ada menghasilkan produk berupa aplikasi digital. Hal ini tentu tidak mengherankan jika mengingat cara kerja startup yang amat dekat dengan pemanfaatan teknologi terkini.
Produk inovatif
Selain berupa aplikasi digital, produk-produk yang dihasilkan oleh perusahaan startup biasanya sangat inovatif. Startup hadir sebagai solusi untuk berbagai permasalahan yang terjadi di masyarakat. Sebisa mungkin, solusi yang dihadirkan harus praktis sekaligus efisien. Hasilnya, produk yang dilahirkan startup pun selalu inovatif dan mengikuti perkembangan zaman.
Jumlah karyawan sedikit
Ciri startup yang terakhir bisa dilihat dari jumlah karyawannya. Pada umumnya, jumlah karyawan perusahaan startup sangat sedikit, tidak lebih dari 20 orang saja. Sangat wajar jika mengingat status startup yang baru dikembangkan. Jumlah karyawan yang tidak banyak akan memudahkan perusahaan saat membayarkan gaji mereka.
Jumlah karyawan yang ada pun kemudian memengaruhi hierarki perusahaan. Biasanya, startup tidak memiliki hierarki yang begitu jelas. Bahkan tidak jarang susunan yang digunakan adalah model horizontal. Artinya, kedudukan setiap orang dalam perusahaan setara. Jika memang ada yang lebih tinggi, perbedaannya tidak akan terlalu kentara satu sama lain.
Itulah ulasan mengenai pengertian serta ciri startup. Tertarik untuk mulai merintis perusahaan startup sendiri? Jangan lupa memanfaatkan teknologi untuk membantu kegiatan bisnis Anda. Gunakan sistem ERP dari Acumatica untuk merencanakan dan mengelola sumber daya perusahaan startup Anda. Dapatkan informasi lengkap mengenai Acumatica dengan klik di sini!