7 Jenis Investasi yang Populer di Indonesia Saat Ini
Memasuki tahun kedua pandemi COVID-19 di Indonesia, kini masyarakat semakin sadar betapa pentingnya investasi seiring dengan kondisi ekonomi yang jadi tak pasti. Terlebih, banyak sekali perusahaan yang gulung tikar sehingga harus melakukan PHK. Tentu akan repot jika mendadak Anda harus berhenti kerja tanpa adanya sokongan dana.
Karenanya, sebagai upaya antisipasi, kini masyarakat Indonesia semakin gencar untuk melakukan investasi. Apalagi sekarang ada banyak jenis investasi yang bisa dipilih sesuai kebutuhan dan minat. Kira-kira apa saja jenis investasi yang populer di Indonesia saat ini?
Saham
Salah satu jenis investasi yang populer di tanah air saham. Investasi ini termasuk instrumen dengan sifat high risk atau tinggi risiko. Risiko ini terjadi karena adanya fluktuasi harian dan sulit untuk diprediksi oleh analis. Namun, di balik risiko yang tinggi, return yang diberikan bisa dibilang paling agresif dan lebih menarik jika dibandingkan instrumen investasi lainnya. Perlu dicatat, sebelum investasi saham, sebaiknya Anda melakukan analisis dan pemahaman mendalam pada saham perusahaan.
Reksa dana
Sederhananya, reksa dana adalah jenis investasi yang menghimpun dana dari beberapa investor untuk diinvestasikan pada instrumen-instrumen di pasar model. Setidaknya saat ini ada lima jenis reksa dana yang bisa Anda pilih, yakni reksa dana pendapatan tetap, reksa dana pasar uang, reksa dana saham, reksa dana indeks, dan reksa dana campuran.
Setiap jenis reksa dana memiliki potensi juga risiko yang berbeda. Untuk yang mencari risiko rendah, maka reksa dana pasar uang bisa jadi pilihan. Namun, buat yang ingin mendapatkan return tinggi dan punya toleransi terhadap risiko tinggi, maka reksa dana sahamlah jawabannya. Sesuaikan juga pilihan reksa dana dengan profil risiko dan kebutuhan Anda.
Deposito
Banyak yang bilang bahwa deposito sebenarnya tak jauh beda dari tabungan. Risikonya yang rendah sering kali dipilih oleh pemula. Perbedaannya dari tabungan adalah adanya tingkat bunga dan waktu jatuh tempo. Suku bunga deposito relatif lebih tinggi dari tabungan biasa, sekitar 5-6% per tahunnya. Namun, dana ini tak bisa diambil sebelum jatuh tempo. Biasanya tenor yang diberikan bank sekitar 12-24 bulan. Jika diambil sebelum jatuh temp,o maka nasabah wajib membayar sejumlah uang untuk penalti.
Obligasi
Obligasi adalah surat utang yang dikeluarkan pemerintah atau perusahaan dalam rangka investasi jangka panjang. Keuntungan per bulan atau per tahunnya diberikan melalui kupon. Namun, dananya tidak likuid dan memiliki fluktuasi harga. Dibandingkan saham, risiko obligasi ini relatif lebih rendah dan tentunya aman karena diterbitkan oleh pemerintah. Beberapa contoh obligasi yang diterbitkan dan diperdagangkan di pasar modal antara lain obligasi korporasi, sukuk korporasi, Surat Utang Negara (SUN), dan lain-lain.
P2P Lending
Jenis investasi yang juga tak kalah populer adalah peer-to-peer (P2P) lending. Sistemnya adalah mempertemukan pemberi pinjaman dengan penerima pinjaman. Biasanya pinjaman uang ini diberikan kepada individu atau bisnis melalui jasa perbankan yang dilakukan secara online. Untuk modal awal investasi melalui P2P lending ini juga tak terlalu besar, bahkan bisa dimulai dari Rp100.000 saja. Umumnya, jenis investasi ini dimanfaatkan oleh pengusaha UKM untuk modal membangun atau mengembangkan usahanya.
Emas
Jika Anda tertarik dengan jenis investasi fisik, investasi emas bisa jadi pilihannya. Persis dengan deposito, risiko investasi emas juga cukup rendah dan nilainya cenderung mengalami peningkatan setiap tahun, bahkan di tengah pandemi ini. Bila ingin berinvestasi emas, sebaiknya pilihlah emas batangan dibandingkan emas perhiasaan. Karena berbentuk fisik, sebaiknya emas yang sudah dibeli disimpan dengan baik. Bahkan beberapa bank juga menyewakan deposit box untuk menyimpan emas para nasabahnya.
Properti
Investasi satu ini tak jauh beda dari investasi emas karena keduanya memiliki bentuk fisik. Selain itu, nilainya juga dipastikan mengalami peningkatan tanpa perlu mengkhawatirkan adanya fluktuasi. Salah satu cara paling mudah untuk investasi properti adalah membeli tanah, membangun bangunan di atasnya, lalu dijual. Anda juga bisa menyewakan properti untuk mendapatkan pemasukan tambahan. Itulah kenapa properti bisa dijadikan investasi jangka panjang dengan return yang cukup memuaskan.
Itulah beragam jenis investasi yang sedang populer di Indonesia. Ingatlah untuk selalu menyesuaikan pilihan investasi dengan profil risiko dan tujuan finansial Anda. Gegabah memilih dapat berisiko pada kerugian investasi. Jadi, instrumen investasi mana yang akan Anda pilih?
Artikel Menarik Sunartha Lainnya:
5 Jenis Teknologi Digital Ini Bisa Membantu Anda Mengembangkan Bisnis