Hubungi Kami

Tim kami siap untuk membantu Anda.

Sunartha Element
Sunartha Element

Contoh Penerapan ERP pada Perusahaan Manufaktur

Contoh Penerapan ERP pada Perusahaan Manufaktur
Daftar Isi

    Contoh Penerapan ERP pada Perusahaan Manufaktur

    Selamat Datang di Blog Sunartha

    Salam bagi Anda yang baru pertama kali mampir di blog dari Sunartha ini. Blog Sunartha rutin berbagi informasi mengenai ERP (Enterprise Resources Planning) dan contoh penerapannya pada perusahaan berbagai industri di Indonesia. Pada pembahasan kali ini, kita akan berbagi mengenai contoh penerapan ERP pada perusahaan manufaktur.

    Contoh penerapan ERP pada perusahaan manufaktur kali ini menggunakan aplikasi Acumatica. Sebagai informasi, Sunartha merupakan partner resmi Acumatica untuk konsultasi dan implementasinya.

    Baca juga: Sun Artha sebagai Partner Acumatica, The Biggest Deals SaaS di Indonesia

    Saya Daru, akan menuliskan beberapa insight yang kami miliki. Insight ini berdasarkan pengalaman saat implementasi, diskusi, dan masukan-masukan dari client kami.  

    Apabila Anda adalah pemilik bisnis atau perwakilan dari manajemen yang mencari informasi terkait penerapan ERP dan bagaimana ERP ini bisa membantu bisnis Anda? Berarti Anda sudah tepat membaca blog kami ini.

    Dan apabila Anda adalah bagian dari tim yang melakukan review dari aplikasi ERP yang akan diimplementasikan oleh organisasi dan perusahaan tempat dimana Anda bekerja? Silahkan baca sampai habis blog Sunartha ini dan mampir dibahasan artikel blog kami yang lain.

    Artikel terkait: Memahami Investasi Manajemen dengan ERP – Acumatica

    Yang terakhir, apabila Anda adalah mahasiswa yang tertarik untuk mempelajari ERP serta bagaimana gambaran dan contoh penerapannya di perusahaan manufaktur tepatnya di Indonesia, silahkan berikan komentar pada bagian bawah apabila Anda membutuhkan tambahan informasi, sehingga kita akan tambahkan dan lengkapi di blog dan artikel ini kedepan.

    Mari kita mulai ya. Happy Reading!

    Tipe Perusahaan Manufaktur

    Banyak tipe perusahaan manufaktur atau berbasiskan produksi di Indonesia. Dan apakah Anda tahu perusahaan manufaktur atau sektor manufaktur di Indonesia merupakan salah satu sektor terpenting dalam pertumbuhan ekonomi.

    Menurut Kementrian Perindustrian, kontribusi sektor manufaktur terhadap Product Domestic Bruto sepanjang triwulan II tahun 2020 saja sudah mencapai 19,87 %. Cukup signifikan dan tentunya penyerapan tenaga kerja yang ada pun, sangat besar untuk turut menyumbang pemerataan ekonomi pada daerah-daerah industri.

    Dengan banyaknya sektor manufaktur yang ada, pertanyaannya apakah ada solusi yang tepat? Misalnya seperti ERP, untuk membantu manajemen perusahaan tersebut untuk meningkatkan bisnis dan efisiensi. Apakah ada?

    Ada. Di Indonesia, kita mengenal ada aplikasi ERP atau Enterprise Resource Planning yang sangat familiar dengan SAP dimana hampir semua perusahaan manufaktur besar menggunakan brand dan vendor tersebut pada organisasi mereka.

    Tentu saja kita tahu, sama dengan produk IT dan vendor di dunia ini, kita mengenal adanya tier (level) dari masing-masing produk dan peruntukkannya. Sebagai contohnya, apakah perusahaan manufaktur yang memiliki kerumitan bisnis dan jumlah karyawan yang lebih kecil dari Astra harus menggunakan software dan solusi yang sama?

    Bisa jadi belum perlu. Kenapa? Karena dengan mengadopsi tier 1 level aplikasi ERP, membutuhkan tidak saja resources berupa dana tetapi juga sumberdaya manusia, prosedur dan masih banyak lagi kebutuhan-kebutuhan lainnya. Analogi sederhananya adalah semakin canggih kendaraan yang Anda miliki, berarti dituntut juga driver dan maintenance yang tidak kalah canggih dan mampu menguasai kendaraan Anda. Setuju?

    Kalau saya lebih menyarankan gunakan solusi yang Anda percayai sesuai dengan kebutuhan Anda disaat ini, dan apabila Anda sudah membutuhkan solusi yang tier 1, maka setidaknya Anda akan lebih siap. Correct?

    Baca juga: Manufaktur dan digitalisasi, kira-kira seperti apa?

    Pembagian Tipe Perusahaan Manufaktur pada ERP

    Setelah kita tahu tipe perusahaan manufaktur dan leveling tier software yang berlaku umum, sekarang kita coba bagi berdasarkan kategori software manufaktur ERP itu sendiri.

    Kita bahas satu per satu ya:

    1. Discrete
    2. Repetitive
    3. Job Shop
    4. Process (batch)
    5. Process (continuous)

    Discrete

    Menurut definisi, discrete manufaktur adalah tipe perusahaan manufaktur dimana produk akhirnya berupa produk yang dapat dihitung secara mudah. Seperti spare parts, sekrup dan produk-produk individual yang mudah terlihat. 

    Sistem ERP untuk mengakomodir aktivitas discrete manufaktur biasanya membutuhkan modul seperti Bill of Material sebelum sebuah kegiatan produksi dimulai.

    Pengalaman kami dalam implementasi ERP dengan industri seperti ini adalah dalam kegiatan produksi karoseri bus. Setiap bus yang akan dibuat memiliki parts (bagian) yang harus dilakukan perakitan sebelumnya sehingga akan menghasilkan kumpulan parts yang akan digabungkan menjadi 1 unit kendaraan utuh.

    Tiap Bill of Material yang dibuat spesifik untuk 1 produk akhir. Sebagai contoh adalah pintu kendaraan, dimana terdapat Bill of Material utuh pintu dan ada Bill of Material turunannya.

    Setiap Bill of Material pada umumnya akan memiliki beberapa informasi seperti material yang akan digunakan, perhitungan labor yang digunakan, metode kerja dan informasi lainnya yang dibutuhkan, selain jumlah dan nilai dari material tersebut. 

    Repetitive

    Repetitive manufaktur merupakan produksi dimana kegiatannya bersifat berulang. Sehingga, produk jadi yang dihasilkan merupakan jumlah tertentu pada satu periode kegiatan produksi. 

    Perbedaannya dengan discrete adalah pada jenis produk akhir yang diproduksi. Pada umumnya, discrete mempunyai produk akhir yang lebih beragam daripada repetitive.

    Dengan repetitive, produk akhir biasanya lebih terbatas variasinya dan secara perhitungan harga pokok produksi lebih sederhana karena dapat dilakukan secara backflush. 

    Contoh Penerapan ERP pada Perusahaan Manufaktur

    Ok, bagaimana contoh penerapan Enterprise Resources Planning pada perusahaan manufaktur? Kali ini kita bahas untuk perusahaan manufaktur berbasiskan chemicals ya.

    Anda ingin tahu sebelumnya mengenai apa itu ERP? Saya punya artikel yang dapat membantu Anda: Apa Itu ERP Software

    Saya tidak menyebutkan nama perusahaannya karena kami terikat dengan Non Disclosure Agreement (perjanjian kerahasiaan data). Tetapi untuk contohnya, bisa saya bagikan yang tidak spesifik ke bisnis proses yang dimiliki oleh perusahaan tersebut.

    Industri berbasis kimia, mempunyai keunikan pencampuran istilahnya blending. Dalam salah satu prosesnya biasanya ada kegiatan pencampuran. Dari beberapa bahan baku, berupa bahan kimia juga, dicampurkan menjadi 1 produk antara. Misalkan, contoh sederhananya adalah pestisida. Beberapa bahan kimia dicampurkan menjadi satu, menjadi 1 bahan kimia campuran.

    Pencampuran tersebut biasanya mempunyai formulasi, yang biasa diistilahkan Bill Of Material (atau disingkat BOM). Di dalam tiap BOM tersebut, biasanya sudah terdiri dari berapa banyak jumlah material yang dibutuhkan dan berapa Rupiah nilai bahan tersebut. Saya ambil contoh sederhana pestisida tadi melalui ilustrasi berikut.

    Misalkan ada material A dengan kebutuhan 0,8 liter dengan nilai 1000 Rupiah per liter dicampurkan dengan 0,2 liter dengan nilai 5000 Rupiah per liter. Secara langsung, sistem akan mengambil data tersebut dan melakukan kalkulasi untuk membuat 1 liter berarti harga pokok materialnya sudah didapat.

    Perhitungannya 0,8 liter dikali 1000 Rupiah dan 0,2 liter dikalikan 5000 Rupiah. Tetapi untuk kegiatan produksi tidak hanya biaya material saja yang dihitung kan? Harus menghitung biaya-biaya lainnya seperti biaya tenaga kerja, biaya kemasan, biaya penyusutan mesin dan banyak komponen variabel lainnya.

    Sebelum dilanjutkan, tolong mampir ditautan kami lainnya seperti Software ERP di Indonesia dan Business Intellegence untuk Bisnis. Terimakasih ya.

    Implementasi MRP (Material Requirement Planning)

    Kita lanjutkan ya bahasan blog kali ini. Aplikasi ERP untuk perusahaan manufaktur tentu biasanya mempunyai salah satu fitur untuk membantu bagian PPIC (Production Planning Inventory Control) dalam mempersiapkan bahan baku atau bahan pembantu sebelum kegiatan produksi dimulai.

    MRP (Material Requirement Planning) terbiasa digunakan pada perusahaan-perusahaan manufaktur dimana perusahaan tersebut sudah mempunyai data-data seperti Lead time (waktu jeda) pengadaan bahan baku dari sisi order diterima pada sisi supplier sampai dengan waktu sampai bahan baku diterima oleh sisi perusahaan yang meminta.

    Kami berikan contoh ilustrasi hasil MRP pada Acumatica Cloud ERP ya pada gambar dibawah ini.

    MRP Display Acumatica

    Pada sistem ERP yang mempunyai fitur MRP, pada umumnya kegiatan perhitungan seperti stok minimum, safety stok dan pencocokan dengan stok yang tersedia digudang dilakukan secara otomatis saat proses berjalan.

    Sehingga seperti yang kita ketahui, bagian PPIC cukup melakukan validasi dan konfirmasi agar proses yang tadinya dilakukan secara manual melalui aplikasi spreadsheet, bisa digantikan oleh aplikasi ERP.

    Lalu, apa contohnya kalau barang tersebut sudah bisa diorder langsung ke bagian purchasing?

    Anda bisa lihat contoh printscreen dibawah ini ya

    PO From MRP

    Contoh Penerapan ERP – Sebuah Kesimpulan

    Bagaimana menurut Anda? Rumit atau tidak contoh penerapan ERP pada perusahaan manufaktur? Kalau menurut kami, rumit itu tandanya Anda belajar mengenai hal yang baru saja kok.

    Sama dengannya rumit membuat laporan dalam bentuk visual, sekarang tidak lagi, dengan adanya Tableau yang tautannya bisa Anda klik dan download untuk dapatkan trial 14 hari secara gratis lho.

    Apabila Anda tertarik untuk mendapatkan lisensi lebih dari 14 hari, Anda bisa menghubungi tim saya, Mba Euis dengan pesan sebagai berikut: Minta Trial 90 Hari.

    Artikel terkait: Perbedaan Tableau Public dan Tableau Desktop

    Contoh Visualisasi Tableau

    Ingin lihat contoh-contoh visualisasi Tableau dengan contoh Covid 19? Yuk lihat gambar dibawah ini:

    Situasi Perkembangan Corona Virus (COVID-19) di Indonesia

    Contoh Viz di atas dari salah satu customer saya di bidang kesehatan yang merupakan dokter dan membantu membuatkan Viz tentang Corona dari data Kemenkes, dr Iwan Sugiarta.

    Tetapi kalau ingin lebih paham cara penggunaannya, bisa hubungi Mba Euis di nomor Whatsapp berikut 0815 8690 2499  untuk tahu jadwal training Tableau maupun ingin diskusi tentang proses manufaktur di ERP seperti Acumatica.

    Artikel lainnya dari kami yang dapat membantu Anda dan bisnis Anda dalam membuat keputusan bisnis yang tepat: Dasar Pengambilan Keputusan Bisnis.

    Selain itu artikel baru lainnya bagaimana Cloud ERP dapat membantu bisnis Anda seperti: Sistem ERP Konstruksi dan bagaimana Sunartha saat ini mengembangkan sayap ke Surabaya, artikelnya dapat Anda baca disini We’re Open Surabaya

    Salam,

    Daru

    Sunartha Acumatica Gold Partner

    Tertarik bergabung dengan kami? Ikuti tahapannnya disini: Rekrutmen

    Bagikan Artikel